Apa Sih Puisi Itu?

 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Halo teman-teman yang berasal darimanapun baik dari timur,barat, selatan dan utara. Kali ini di laman Lampung_Blog kita akan membahas mengenai “Puisi.” Apa sih itu Puisi?


Puisi.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian puisi atau sajak adalah jenis sastra dengan bahasa yang terikat oleh irama, rima, serta susunan bait dan larik.

Alasan seseorang menuliskan sebuah puisi adalah untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya dengan penataan bunyi, irama, dan makna khusus.


Apa saja sih manfaat Puisi?


Banyak bro diantaranya:

Dapat melatih kemampuan menulis.

Mengembangkan daya imajinasi.

Membentuk kepribadian.


Dan masih banyak lainnya Yai!


Kalau bedasarkan bentuk puisi itu ada berapa ya?

Puisi dibedakan menjadi dua blogger, yaitu puisi inkonvensional (modern atau baru) dan puisi konvensional (lama).


Jenis-jenis dari Puisi-puisi Lampung dibedakan berdasarkan fungsi mereka. Berdasarkan fungsi, ada lima macam puisi Lampung, yang masing-masing memiliki beragam nama tergantung dialek:


• Paradinei/Paghadini

• Pepaccur/Pepaccogh/Wawancan

• Pattun/Segata/Adi-Adi

• Ringget/Pisaan.


Paradinei/Paghadini

Paradinei/Paghadini adalah puisi Lampung yang biasa digunakan dalam upacara penyambutan tamu pada saat berlangsungnya pesta pernikahan secara adat. Paradinei/paghadini diucapkan juru bicara masing-masing pihak, baik pihak yang datang maupun yang didatangi. Secara umum, isi paradinei/paghadini berupa tanya-jawab tentang maksud atau tujuan kedatangan.


Pepaccur/Pepaccogh/Wawancan

Pepaccur/Pepaccogh/Wawancan adalah salah satu jenis sastra lisan Lampung yang berbentuk puisi, lazim digunakan untuk menyampaikan pesan atau nasihat dalam upacara juluk adek/adok (pemberian gelar).

Sudah menjadi adat masyarakat Lampung, bahwa pada saat bujang atau gadis meninggalkan masa remajanya, pasangan pengantin itu diberi adek/adok sebagai penghormatan dan tanda bahwa mereka sudah berumah tangga. Pemberian adek/adok dilakukan dalam upacara adat yang dikenal dengan istilah ngamai adek/ngamai adok, atau jika dilakukan di tempat mempelai wanita,nandekken adek dan inei adek/nandok.


Pattun/Segata/Adi-Adi.

Puisi Tradisional "Adi-adi" dalam aksara Lampung.

Pantun/Segata/Adi-Adi adalah salah satu jenis puisi Lampung yang digunakan dalam acara-acara yang sifatnya untuk bersukaria, misalnya pengisi acara muda-mudi nyambai, miyah damagh, dan kedayek.


Ringget/Pisaan.

Ringget/Pisaan, juga dikenal dengan nama dadi/highing-highing/wayak/ngehahaddo/hahiwang dalam beragam dialek, adalah puisi tradisi Lampung yang lazim digunakan sebagai pengantar acara adat, pelengkap acara pelepasan pengantin wanita ke tempat pengantin pria, pelengkap acara cangget, pelengkap acara muda-mudi (seperti nyambai, miyah damagh, dan kedayek), senandung saat meninabobokan anak, dan pengisi waktu bersantai.

Nah yang kita bahas kali ini adalah Puisi konvensional yang menggunakan Aksara Lampung nih Yai!


Penggunaan Aksara Lampung disini tentu saja bukan soal pamer budaya saja Yai! Kita juga harus bisa membantu melestarikan budaya yang kita punya dan yang mirisnya adalah generasi kita yang kurang kesadaran akan hilangnya jejak budaya.


Emang bisa ya? Puisi modern Indonesia dijadikan ke Aksara atau bahasa Lampung?

Tentu aja bisa Yai! Nih gw udah punya contohnya:



Okay Yai! Mungkin segitu aja info hari ini semoga menambah wawasan kalian semua.



Komentar